Kebanyakan manusia selalu saja merasa paling tahu akan segala sesuatu dengan berspekulasi alias menduga-duga di atas ketidaktahuannya, memutuskan atas apa yang ia yakini baik untuknya, bertindak atas nalar egonya.
Padahal, langkah itulah yang membuat segalanya mudah retak. Saat mereka hancur, mereka malah menyalahkan orang lain yang menurutnya telah merusaknya.
Bukankah, dia sendiri yang sudah memutuskan pilihan itu?
Wahai manusia pun diriku yang termasuk makhluk terlemah, tolong ingatlah.
Kalimat ini untuk ke sekian kalinya harus dilontarkan.
Kebenaran itu sudah ada standarnya.
Tolong jangan diukur atas baik menurut nalarmu karena itu hanya menjadi pembenaran atas salah yang telah kamu lakukan hingga kamu tak sadar bahwa itu salah atau bahkan kamu sadar itu salah namun mengelak dengan terus mencari alasan.
Kembali pada Allah dan sunnah Rasulullaah.
Jadi, jika hari ini kau bertanya:
"Mengapa seperti ini?"
Jawabannya ini adalah dampak dari pilihanmu sendiri. Istigfar lah, Allah maha pengampun.
Sulit mendapatkan maaf dari manusia.
Kau pun tak tahu apa-apa atas manusia lain.
Jadi berhati-hatilah atas sikapmu, atas ucapanmu, dan atas nalarmu.
Karena hukuman terbesar yang tak bisa diperbaiki adalah penyesalan.
Tak semua yang retak, dapat kembali utuh.
Tapi setidaknya, janganlah kau buat retak itu semakin hancur dengan tidak memperbaiki diri.
Padahal, langkah itulah yang membuat segalanya mudah retak. Saat mereka hancur, mereka malah menyalahkan orang lain yang menurutnya telah merusaknya.
Bukankah, dia sendiri yang sudah memutuskan pilihan itu?
Wahai manusia pun diriku yang termasuk makhluk terlemah, tolong ingatlah.
Kalimat ini untuk ke sekian kalinya harus dilontarkan.
Kebenaran itu sudah ada standarnya.
Tolong jangan diukur atas baik menurut nalarmu karena itu hanya menjadi pembenaran atas salah yang telah kamu lakukan hingga kamu tak sadar bahwa itu salah atau bahkan kamu sadar itu salah namun mengelak dengan terus mencari alasan.
Kembali pada Allah dan sunnah Rasulullaah.
Jadi, jika hari ini kau bertanya:
"Mengapa seperti ini?"
Jawabannya ini adalah dampak dari pilihanmu sendiri. Istigfar lah, Allah maha pengampun.
"Dealing with human is the greatest danger" - Fazri Kurniawan
Sulit mendapatkan maaf dari manusia.
Kau pun tak tahu apa-apa atas manusia lain.
Jadi berhati-hatilah atas sikapmu, atas ucapanmu, dan atas nalarmu.
Karena hukuman terbesar yang tak bisa diperbaiki adalah penyesalan.
Tak semua yang retak, dapat kembali utuh.
Tapi setidaknya, janganlah kau buat retak itu semakin hancur dengan tidak memperbaiki diri.
Komentar
Posting Komentar