Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

9) untuk Manusia yang Lupa Diri

manusia yang hidup dalam persepsi selamanya akan terbelenggu dengan berbagai spekulasi menyalahkan orang lain tanpa muhasabah diri karena bisa jadi, semua yang terjadi adalah bentuk dari pilihan yang mudah raib seperti mengikuti ego dengan dalih mengikuti kata hati alih-alih taat, justru jauh dari aturan sang ILLAAHI RABBI manusia selamanya akan hidup pada hal yang tidak pasti selama di dunia ini, satu-satunya kepastian adalah 'tidak pasti' aturan telah hadir untuk dipahami dan ditaati jadi, jika kau bertanya mengapa ini terjadi coba tanyakan lagi, seberapa taat aturan telah kau patuhi jangan sampai kau lupa diri menyalahi yang lain hanya karena tak sama dengan persepsi

8) RETAK

Kebanyakan manusia selalu saja merasa paling tahu akan segala sesuatu dengan berspekulasi alias menduga-duga di atas ketidaktahuannya, memutuskan atas apa yang ia yakini baik untuknya, bertindak atas nalar egonya. Padahal, langkah itulah yang membuat segalanya mudah retak. Saat mereka hancur, mereka malah menyalahkan orang lain yang menurutnya telah merusaknya. Bukankah, dia sendiri yang sudah memutuskan pilihan itu? Wahai manusia pun diriku yang termasuk makhluk terlemah, tolong ingatlah. Kalimat ini untuk ke sekian kalinya harus dilontarkan. Kebenaran itu sudah ada standarnya. Tolong jangan diukur atas baik menurut nalarmu karena itu hanya menjadi pembenaran atas salah yang telah kamu lakukan hingga kamu tak sadar bahwa itu salah atau bahkan kamu sadar itu salah namun mengelak dengan terus mencari alasan. Kembali pada Allah dan sunnah Rasulullaah. Jadi, jika hari ini kau bertanya: "Mengapa seperti ini?" Jawabannya ini adalah dampak dari pilihanmu sendiri. I